Andi Idha Siap Bertarung untuk Menjadi Ketua UM KKSS 2025-2030

, MAKASSAR – Persaingan untuk posisi Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) masa bakti 2025-2030 kian memunculkan tensi tinggi.

Pengusaha terkenal, Andi Idhanursanty, siap bertanding menjadi salah satu calon.

Musyawarah Besar ke-12 KKSS bersamaan dengan Pertemuan Saudagar Bugis Makassar (PSBM) diselenggarakan di Hotel Four Points by Sheraton, Makassar pada hari Kamis, 10 April 2025.

Andi Idhanursanty menghadirkan tambahan kompetisi dalam perebutan posisi Ketua Umum di KKSS.

"Ingin bergerak maju karena saya percaya bahwa KKSS akan menjadi lebih kuat, bersatu, dan berkembang bersama-sama. Saya tidak memiliki agenda pribadi; tujuan utamanya hanya untuk melayani," ujar Ketua Umum Yayasan Kemanusiaan Rombsis Indonesia tersebut dengan tegas.

Sebelumnya, nama Andi Amran Sulaiman pun telah muncul sebagai kandidat untuk posisi ketua.

Wanita yang biasa dipanggil Andi Idha bukanlah orang asing di kalangan KKSS.

Sejak era kepemimpinan Beddu Amang di tahun 1980-an, organisasi yang dikenal sebagai AINs—singkatan dari nama beliau—telah turut serta dan memberikan kontribusi signifikan terhadapKKSS.

Istri dari anggota Kompolnas tahun 2012 sampai 2016, Brigjen Pol (Purn) Drs Syafriadi Cut Ali, sebelumnya telah menempati posisi sebagai bendahara untuk tiga masa jabatan berturut-turut.

"Saya berharap proses pesta demokrasi kali ini akan berhasil dengan baik dan mulus. Semakin mendukung tumbuhan pemimpin berkualitas tertinggi. Menggunakan jiwa kesetianan untuk menerapkan prinsip-prinsip Siri' Napacce (bertimbal balas bermartabat), Sipakatau (menghormati satu sama lain), Sipakainge (menasehati bersama-sama), serta Sippakalebbi (memberikan penghargaan saling menyanjung). Fokus utamanya adalah pada persaudaraan dan rasa kemanusiawian," ungkap Andi Idha.

Muchlis Patahana, Ketua BPP KKSS yang ada saat ini, telah mengungkapkan persyaratan ideal untuk calon penjabat selanjutnya.

"Intinya adalah tokoh-tokoh dari Sulawesi Selatan, terdapat satu buku yang memuat seratus tokoh dari daerah tersebut, cukup pilah saja salah satunya," papar Muchlis.

Dia menyebutkan lagi bahwa kandidat ketua yang diinginkan haruslah seseorang yang bijaksana, jujur, berani, serta selalu konsisten.

"Serta dia berani dan selalu konsisten," lanjutnya.

Setiap kandidat harus mendapatkan dukungan dari setidaknya 10 propinsi agar bisa disahkan menjadi calon resmi.

Ketika ini, KKSS mempunyai 36 pengurus provinsi yang tersebar di semua wilayah Indonesia.

"Maka itulah anggaran dasar dan tatabudi dalam perencanaan setidaknya ada 3 kandidat dari minimal 36 provinsi," jelas Muchlis Patahna kepada Tribun-Timur.

Dari 36 pengurus yang ada, setidaknya tiga kandidat dapat berkompetisi untuk menempati jabatan Presiden Umum.

Apabila ada dua hingga tiga kandidat, pemilihan tersebut akan diadakan dengan cara voting.

Namun, jika terdapat satu saja calon, orang tersebut akan diangkat sebagai Ketua Umum melalui proses aklimasi. (*)

Laporan Jurnalis, Faqih Imtiyaaz

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Zodiak Beruntung Tanggal 10 April 2025: Cinta Pisces yang Menggoda

Jika Bertemu dengan Orang Sulit, Lakukan 5 Cara Sopan Ini untuk Tetap Tampil Baik

5 Destinasi Tersembunyi di Cianjur yang Patut Dikunjungi: Dari Pantai Jayanti hingga Curug Cikondang