Bolehkah Lakukan Puasa Syawal Sebelum Lunasi Utang Ramadan? Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

- Pembicara Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan tentang aturan berpuasa di bulan Syawal sementara masih memiliki hutang puasa dari Ramadan untuk para Muslim.

Apabila umat Muslim berkeinginan untuk melaksanakan puasa syawal, ustadz Khalid Basalamah menyatakan bahwa hal tersebut dibolehkan atau tetap sah meskipun mereka belum membayar hutang puasa ramadan.

Meskipun begitu, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa bagi umat Islam yang belum menunaikan kewajiban Ramadan namun telah berpuasa di bulan Syawal, tidak akan mendapatkan catatan pahala seolah-olah mereka berpuasa selama satu tahun penuh.

Kini kita telah memasuki Bulan Syawal tahun 1446 Hijriah, yang mana sebelumnya sudah menunaikan kewajiban puasa selama Bulan Suci Ramadan pada Tahun 2025.

Pada bulan Syawal ini, tersedia beberapa amalan sunnah yang direkomendasikan, dan uniknya hanya ada di bulan Syawal yakni puasa selama enam hari.

Puasa Syawal adalah sebuah ibadah sunnah yang bisa dipraktekkan selama tujuh hari penuh mulai dari dua hari setelah perayaan Idul Fitri dalam bulan Syawal.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa sebaiknya utang puasa Ramadan diselesaikan terlebih dahulu sebelum melaksanakan Puasa Syawal, karena hal ini dianggap lebih baik.

Petunjuk puasa syawal tertulis dalam perkataan Rasulullah SAW yang dikeluarkan melalui hadits dari Abu Ayyub Al-Anshari RA:

Siapa yang berpuasa Ramadan lalu diikuti dengan enam hari dari bulan Syawal, maka akan seperti puasa seumur hidup.

"Siapakah punya orang yang menunaikan puasa Ramadan lalu melanjutkan dengan tujuh hari sahih di Bulan Syawwal, maka ia akan mendapatkan ganjarannya sama saja seperti telah menjalankan ibadah puasa sepanjang tahun." (HR. Muslim, no. 1164)

Menurut penjelasan dari hadits itu, seseorang akan menerima ganjaran selama satu tahun jika mereka menjalankan Puasa Ramadhan secara lengkap dan kemudian melanjutkannya dengan berpuasa enam hari pada bulan Syawal.

Menurut penjelasan Ustadz Khalid Basalamah yang dirilis oleh Kajian Ar-Rahman, jika terdapat seorang Muslim, baik pria maupun wanita, yang memiliki kewajiban berpuasa Ramadhan tetapi belum diselesaikan, yaitu selama dua hari, maka mereka diperbolehkan untuk menggantikannya dengan puasa Syawal.

Namun, sepanjang utang puasa dua hari tersebut belum diselesaikan, pahala untuk satu tahun belum dapat dicatatkan baginya. Sebab, agar bisa mendapatkan ganjaran dari berpuasa satu tahun, kewajiban Ramadhan harus dipenuhi terlebih dahulu dengan melunasikan utang puasanya dan disusul oleh enam hari Puasa Syawal.

Oleh karena itu, kebanyakan ahli agama menyatakan bahwa lebih baiknya menyelesaikan hutang puasa terlebih dahulu sebelum melaksanakan puasa sunnah Syawal.

Cara menjalankan puasa syawal tidak perlu dimulai dari awal dengan urutan yang teratur.

"Melaksanakan puasa Syawal enam hari ini dapat dilakukan secara bertahap, bisa disesuaikan dengan hari Senin dan Kamis, atau beruntun asalkan tetap dalam rangkaian bulan Syawal," jelas Ustadz Khalid Basalamah.

Ustadz Khalid Basalamah menegaskan bahwa gangguan dari syaiton yang mencegah umat Muslim untuk berpuasa harus dihindari dan ditolak.

Berikut merupakan doa yang seharusnya dikamulkan oleh umat Muslim ketika menghadapi gangguan dari syaitan:

Lafadz ta'awudz:

Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk.

Artinya: "Saya berteduh di balik perlindungan Allah dari setan yang terkutuk."

Niat Qadha Puasa Ramadhan

Untuk kamu yang biasanya mengucapkan niat, berikut adalah niat untuk menunaikan qadha puasa:

Niatku besok adalah berpuasa untuk mengejar kewajiban bulan Ramadan yang tertinggal karena Allah SWT.

Nawaitu shauma ghadin 'an qadhai fardi syahril ramadhan lillahtaa'.

Artinya: Saya berjanji akan melaksanakan kewajiban puasa di bulan Ramadhan besok dengan tujuan kepada Allah SWT.

Niat Puasa Syawal

Untuk Anda yang biasanya mengucapkan niati, berikut adalah niat untuk puasa di bulan Syawal:

Niatku besok adalah berpuasa untuk menunaikan sunah bulan Syawal bagi Allah SWT.

Nawaitu shaumu esok pagi ini untuk menunaikan sunnah Shaum Syawwal demi Allah Ta'ala.

Maknanya ialah, "Saya bermaksud untuk berpuasa sunnah di bulan Syawwal besok karena Allah SWT."

Niat untuk puasa sunnah dapat dibuat saat siang asalkan orang tersebut belum makan, minum, atau melakukan sesuatu yang bisa mengakhiri puasanya semenit setelah fajar.

Disarankan pula untuk mengucapkan niat berpuasa di bulan Syawal saat sore atau siang hari.

Berikut ini lafalnya :

Saya berniat untuk berpuasa pada hari ini sebagai pengganti sunah bulan Syawal bagi Allah SWT.

Berniatlah berpuasa hari ini karena melaksanakan sunnah Syawwal untuk Allah Ta'ala.

Maknanya adalah, "Saya niat berpuasa untuk sunnah Syawal hari ini karena Allah SWT."

Prosedur Menjalankan Puasa Syawal

Prosedur berpuasa pada bulan Syawal mirip dengan prosedur puasa yang biasa dilakukan, termasuk beberapa hal seperti:

1. Niat

Puasa Syawal dilakukan setelah berniat terlebih dahulu.

2. Makan sahur

Dilarang makan sahur setelah waktu subuh mulai. Meskipun begitu, apabila seseorang tertidur dan melewatkan waktu untuk berbuka di pagi hari, hal itu masih diperbolehkan asalkan mereka cukup kuat, dengan catatan bahwa puasanya tetap valid.

3. Menghindari semua tindakan yang dapat menggugurkan puasa

Pada saat menjalani ibadah puasa, harus selalu mengendalikan diri agar tidak makan, minum dan tindakan lain yang bisa menyebabkan puasa batal mulai ketika fajar berkeliaran sampai matahari terbenam, yaitu pada waktunya maghrib.

4. Berbuka puasa

Dilarang untuk segera membuka puasa saat matahari tenggelam, yaitu pada awal waktu Maghrib.

( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Zodiak Beruntung Tanggal 10 April 2025: Cinta Pisces yang Menggoda

Jika Bertemu dengan Orang Sulit, Lakukan 5 Cara Sopan Ini untuk Tetap Tampil Baik

5 Destinasi Tersembunyi di Cianjur yang Patut Dikunjungi: Dari Pantai Jayanti hingga Curug Cikondang