Samsung Raih Keuntungan dari Penjualan Galaxy S25 Series yang Laris

- Perusahaan teknologi dari Korea Selatan, Samsung Electronics meraih laba pada kuartal pertama tahun 2025.

Pada laporan keuangan perdana yang dikeluarkan pada hari Senin (8/4/2025), Samsung mencatatkan total omzet senilai 79 triliun won atau kira-kira setara dengan Rp 903 triliun (menggunakan asumsi nilai tukar antara won dan rupiah yaitu Rp 11,43).

Pada kuartal awal tahun 2025, keuntungan operasional dari perusahaan tersebut mencapai 6,6 triliun won, yang setara dengan sekitar Rp 75 triliun.

Angka tersebut meningkat sekitar 9,84% dibandingkan dengan kuartal pertama tahun sebelumnya. Walau demikian, keuntungan dari aktivitas operasi menurun sedikit yaitu 0,15% bila dibandingkan dengan periode yang sama.

Sejak ketiganya awal tahun ini, lembaga-lembaga keuangan untuk saham tersebut, telah aktif beroperasi. brokerages Diperkirakan bahwa Samsung akan mencapai pendapatan sebesar 77,1 triliun won (kira-kira Rp 881 triliun) dan keuntungan operasional senilai 4,96 triliun won (setara dengan kurang lebih Rp 56,6 triliun).

Proyeksi tersebut dikumpulkan oleh FnGuide, sebuah institusi pengawas pasar yang merangkum kesepakatan para ahli prediksi dari beberapa firma sekuritas di Korea Selatan.

Ini berarti bahwa pendapatan Samsung menurut laporannya melebihi perkiraan analis-analis. Salah satu alasan utama untuk kesuksesan ini adalah kinerja penjualannya dari seri Galaxy S25 yang dilengkapi dengan berbagai fitur kecerdasan buatan bertajuk Galaxy AI.

Galaxy S25 dongkrak penjualan

Menurut laporan The Chosun Daily Permintaan untuk Galaxy S25 sangat tinggi sejak diluncurkan. Bahkan, dikatakan bahwa penjualannya melampaui pendahulunya.

Walaupun terdapat keresahan mengenai biaya produksi yang meningkat karena pemakaian teknologi tersebut. chip "Qualcomm pada seluruh tipe, penjualannya meningkat signifikan dibandingkan dengan generasi sebelumnya," ungkap seorang ahli dalam bidang teknologi ini kepada media tersebut. The Chosun Daily.

Para analis berpendapat bahwa kesuksesan Galaxy S25 telah mendorong profitabilitas Samsung dengan cara yang signifikan. Pada awalnya, estimasi pasar untuk labanya diperkirakan sekitar 3 triliun won (kira-kira Rp 34,29 triliun).

Akan tetapi, karena permintaan yang kuat untuk ponsel tersebut, angka penjualannya meningkat drastis hingga mencapai sekitar 4 triliun won (atau setara dengan sekitar Rp 45,72 triliun).

Meskipun pertumbuhan sektor telepon genggam berjalan dengan baik, bagian semikonduktornya milik Samsung belum mencapai keuntungan total. Pendapatannya serta profitabilitas dari bidang tersebut masih dalam proses. chip Ini malah mencatatkan penurunan bila dibandingkan dengan kuartal IV tahun 2024.

Padahal, permintaan terhadap chip Memori tipe Dynamic Random Access Memory (DRAM) untuk server tetap dalam permintaan yang tinggi, mengikuti pertumbuhan tren kecerdasan buatan (AI), seperti dikumpulkan KompasTekno dari The Chosun Daily , Kamis (10/4/2025).

Sebaliknya, paket stimulan konsumen yang dicanangkan oleh pemerintah Tiongkok juga memacu kenaikan permintaan. chip DRAM serta NAND digunakan dalam perangkat seluler dan komputer pribadi.

Meski begitu, lini bisnis chip non-memori seperti foundry (jasa manufaktur chip Untuk pihak ketiga tersebut tetap mencatatkan kerugian. Alasannya adalah kelemahan pada permintaan konsumen dan juga tingkat penggunaan pabrik produksinya yang rendah.

Pada saat yang sama, bagian perlengkapan rumah tangga dan televisi melaporkan performa sesuai dengan pola musimannya. Penjualan produk-produk berkualitas tinggi seperti televisi berlayar lebar turut mendukung peningkatan hasil secara halus dibandingkan periode triwulan sebelumnya.

Banyak pelaku pasaran sebelumnya mengantisipasi bahwa performa divisinya yang bergerak di bidang semikonduktor milik Samsung akan mencapai titik terendahnya di kuarter pertama tahun 2025, kemudian baru merambah peningkatan di kuarter selanjutnya.

Pemulihan tersebut diproyeksikan bakal disokong oleh kenaikkan kebutuhan. chip untuk artificial intelligence (AI), layaknya high-bandwidth memory (HBM).

Pada Pertemuan Umum Para Pemegang Saham beberapa waktu yang lalu, Ketua Bagian Chip Samsung, Jun Young-hyun, menyebutkan bahwa perusahaan telah siap untuk memulai produksinya. chip memori dengan kecepatan tinggi HBM3E 12 lapis akan dimulai pada kuartal kedua tahun 2025.

HBM3E merupakan chip Memori generasi baru yang dikembangkan khusus untuk mendukung keperluan AI serta prosesor grafis berkinerja tinggi. Inovasi ini diproyeksikan sebagai faktor utama dalam membangkitkan sektor bisnis semikondukor Samsung secara cepat.

Waspadai hambatan tarif impor

Akan tetapi, prediksi performa saat ini menjadi lebih tidak terjamin. Pihak pemerintahan Amerika Serikat yang diketuai oleh Presiden Donald Trump, telah memberlakukan tarif impor tambahan pada berbagai jenis barang, salah satunya adalah semikonduktor.

Tindakan ini dapat memiliki dampak langsung terhadap Samsung karena hingga setengah dari total produksinya dibuat di Vietnam, yang saat ini harus membayar bea balasan senilai 46 persen kepada Amerika Serikat.

Agar dapat mencegah risiko ekstra, Samsung pun berpikir untuk mentransfer produksi peralatan rumah tangga dari Meksiko ke Amerika Serikat.

Apalagi, tarif tambahan untuk chip Juga disebutkan bahwa hal tersebut saat ini tengah dipertimbangkan. Ini menyebabkan prediksi pasaran mengenai performa Samsung di masa mendatang semakin tidak menentu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Zodiak Beruntung Tanggal 10 April 2025: Cinta Pisces yang Menggoda

Bolehkah Lakukan Puasa Syawal Sebelum Lunasi Utang Ramadan? Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

5 Destinasi Tersembunyi di Cianjur yang Patut Dikunjungi: Dari Pantai Jayanti hingga Curug Cikondang