Saham AS Melonjak Tinggi Setelah Donald Trump Jkamkan Moratorium Pajak Impor 90 Hari

– Keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menangguhkan tarif impor internasional selama 90 hari mendapat sambutan positif dari pasar yang penuh semangat.

Indeks utama di Wall Street mengalami kenaikan yang signifikan, dengan S&P 500 tercatat naik sebesar 9,5% saat tutup perdagangan hari Rabu berdasarkan waktu lokal atau Kamis (10/4) pagi WIB—menjadi kenaikan intraday tertinggi sejak resesi keuangan tahun 2008.

Trump menyatakan melalui platform Truth Social bahwa dia telah "menyetujui PENGAJURAN SELAMA 90 HARI" serta menetapkan tarif balasan menjadi hanya 10% bagi kebanyakan negara partner perdagangan Amerika Serikat.

Tindakan ini diambil sebagai tanggapan atas ketidakstabilan di pasar finansial yang timbul setelah tarif-baru diberlakukan beberapa hari sebelumnya.

Beberapa hari terakhir ini, kondisinya tampak suram," kata Trump saat berbicara dengan jurnalis di Gedung Putih. "Pasarnya obligasi saja sudah membuat pusing. Namun kini, pasar kelihatannya bagus.

Dikutip dari New York Times , Kamis (10/4), keputusan itu secara langsung mendorong harga saham perusahaan besar di bidang teknologi dan otomotif seperti Tesla, Ford, serta General Motors untuk naik drastis.

Para investor yang sempat khawatir karena ketidaktentuan kebijakan perdagangan kini mulai merasa lebih yakin lagi.

Tindakan yang dilakukan oleh Trump mendapat kritikan dari beberapa politisi Partai Demokrat. Kedua belah pihak berselisihan dengan tuduhan bahwa sang Presiden berusaha merusak pasar untuk tujuan kepentingannya sendiri secara politis. Akan tetapi, wakil perdagangan Amerika Serikat Jamie Greer telah mengklarifikasi hal tersebut.

"Ini bukanlah penipuan pasar. Kami berupaya untuk mereorganisir kembali sistem perdagangan global," ungkapnya ketika sedang melakukan sesi tanya jawab di Parlemen.

Namun begitu, para analis menganggap tindakan Trump sebagai tanggapan atas tekanan dari pasar. Sebagaimana telah disebutkan, sejak pemberlakuan tariff baru pada minggu lalu, nilai total saham di Amerika Serikat merosot dengan jumlah mencapai triliunan dolar, sehingga mendorong ketidakpastian tentang kemungkinan krisis ekonomi.

"Presiden berpendapat bahwa pasar terlalu cemas," ungkap Menteri Keuangan Scott Bessent pada hari Kamis (10/4). "Maka dari itu, ia menetapkan tenggat waktu selama 90 hari agar negara-negara lain dapat melakukan negosiasi sebelum tariff maksimal diimplementasikan," tambahnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Zodiak Beruntung Tanggal 10 April 2025: Cinta Pisces yang Menggoda

Bolehkah Lakukan Puasa Syawal Sebelum Lunasi Utang Ramadan? Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

5 Destinasi Tersembunyi di Cianjur yang Patut Dikunjungi: Dari Pantai Jayanti hingga Curug Cikondang