Prabowo Ingin Evakuasi Warga Gaza, MUI Tanya: Bukannya Itu Ide Trump?

Jakarta, IDN Times - Usulan Presiden Prabowo Subianto untuk membawa warga Palestina yang luka ke Indonesia menimbulkan pertanyaan di kalangan beberapa pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mereka meragukan alasan Prabowo mengusung gagasan serupa dengan apa yang sempat diajukan oleh mantan Presiden AS, Donald J. Trump, tentang pengosongan Gaza.

Rencana yang disajikan oleh Trump ditujukan sebagai usulan untuk kedamaian di wilayah Timur Tengah. Di sisi lain, Prabowo mengemukakan gagasan tersebut sebelum dirinya melaksanakan perjalanan dinasnya ke empat negeri di daerah Timur Tengah.

"Kenapa Indonesia turut serta mendukung rencana yang diusulkan oleh Israel dan Amerika Serikat itu? Bukankah Israel bersama dengan Donald Trump telah menyatakan niat mereka untuk membersihkan wilayah Gaza?" tanyakan Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas sebagaimana dilaporkan dari situs resmi MUI pada hari Kamis tanggal 10 April 2025.

Dia menyebutkan bahwa jika ide Prabowo direalisasikan, Israel dapat secara bebas merebut dan mengontrol area Gaza. Dengan demikian, mereka bisa memindahkan penduduknya ke kawasan tersebut sehingga suatu saat nanti Gaza bakal jadi bagian integral dari Negara Israel Besar yang telah lama dimimpinkan.

1. Indonesia diharapkan perlu menjadi bijak dalam merespons gerakan Israel

Anwar menyebutkan bahwa telah terjadi sebelumnya kasus daerah yang dahulunya dikendalikan Palestina lalu ditaklukkan Israel, yaitu Kota Yerusalem. Pada masa lampau, warga Palestina memegang kendali atas kota ini. Namun saat ini, kota tersebut sudah berada dalam penguasaan Israel dan bahkan disebut-sebut menjadi pusat pemerintahan mereka.

Oleh karena itu, dengan mempelajari sejarah, Indonesia perlu bijak ketika menghadapi taktik Israel. Jangan sampai negara kita dirugikan oleh Israel, demikian katanya.

MUI menyoroti bahwa keempat negara yang dikunjungi Prabowo mempunyai persamaan yaitu semuanya memiliki ikatan diplomatis yang kuat dengan Israel dan Amerika Serikat (AS). Dikenalnya Turki telah berhubungan secara diplomatik dengan Israel mulai tahun 1949, sementara Mesir sudah melakukannya sejak 1979. Di pihak lain, Yordania baru membentangkan tali silaturahmi ini pada tahun 1994. Terkini, Uni Emirat Arab meresmikan kemitraan diplomatik mereka dengan Israel di tahun 2020.

Meskipun Qatar belum membina hubungan diplomatik formal dengan Israel, negeri Kerajaan tersebut telah mengembangkan perdagangan informal dengan Israel sejak tahun 1996.

"Maka bila Indonesia berunding dengan negara-negara itu, hasilnya pasti bisa ditebak dan menentukan tindakan berikutnya," ungkap Anwar.

2. Israel enggan mereturn penduduk Gaza yang telah dipindahkan ke luar wilayah Palestina.

Anwar juga memperingatkan Prabowo untuk tidak terburu-buru dalam mengevakuasi penduduk Gaza ke Indonesia. Jika upaya evakuasi tersebut sukses dilakukan oleh Indonesia, sebaiknya jangan berharap bahwa Israel akan bersedia menerima kembali para pengungsi yang telah ditempatkan di luar wilayah Palestina.

Jika ada upaya untuk mendistribusikan bantuan dan perawatan kepada penduduk Gaza yang mengalami dampak dari serangan Israel baru-baru ini, MUI menyarankan bahwa proses penyembuhannya harus dilaksanakan di Kota Gaza, tidak ke lokasi lainnya.

Berdasarkan pengalaman sebagai bangsa yang telah dikuasai selama 350 tahun, kita perlu memahami bahwa penjajah memiliki beragam metode dan trik untuk mengecoh. Oleh karena itu, mari kita hindari terperdaya dengan rayuan merekapun menjelaskan Anwar.

3. Prabowo bakal mengevakuasi penduduk Gaza jika seluruh pihak sepakat

Sementara itu, menurut Prabowo, dia hanya dapat melancarkan operasi evakuasi bagi penduduk Gaza jika seluruh pihak memberikan persetujuan. Ini berarti perlu ada kebulatan tekad terlebih dahulu bersama semua kelompok, bahkan mencakup masyarakat Palestina secara langsung.

Pada tahap awal, diproyeksikan bahwa Indonesia mampu mengirim evakuasi sebanyak 1.000 orang dari wilayah Gaza.

"Diperkirakan jumlahnya bisa mencapai kisaran 1.000 untuk tahapan awal," kata Prabowo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Dia juga menyatakan, bahwa evakuasi itu bersifat sementara hingga mereka sembuh dan kembali sehat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Zodiak Beruntung Tanggal 10 April 2025: Cinta Pisces yang Menggoda

Bolehkah Lakukan Puasa Syawal Sebelum Lunasi Utang Ramadan? Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

5 Destinasi Tersembunyi di Cianjur yang Patut Dikunjungi: Dari Pantai Jayanti hingga Curug Cikondang