Ojol dan Tantangan Rumah Subsidi: Respons GoTo
.CO.ID – JAKARTA. Pihak pemerintahan merancakan program penyediaan perumahan bersubsidi khusus buat para mitra supir jasa angkutan daring yang biasa dikenal sebagai layanan ojek daring (Ojol). Jumlah total properti ini mencapai 2.000 satuan hunian.
Merespon perkara tersebut, CEO PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), Patrick Walujo menyampaikan bahwa program pemerintah yang bertujuan untuk mendistribusikan 2.000 unit hunian bersubsidi melalui mekanisme FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan) ini diharapkan dapat meningkatkan kondisi kehidupan para pengemudi Gojek.
"Kami dengan kuat menyokong program kepemilikan rumah khususnya bagi mitra pengemudi kami. Kami memiliki tujuan yang sama yaitu agar para mitra kami dapat mencapai kehidupan yang makmur serta mempunyai tempat tinggal pribadi," katanya saat berada di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, pada hari Selasa (9/4).
Patrick mengatakan bahwa sebelumnya GoTo bersama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) sudah mengerjakan proyek uji coba pendanaan perumahan berupa Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk para mitra Gojek di tahun 2018 lalu.
Patrick mengatakan bahwa hanya sedikit rumah susbidi yang berhasil dialokasikan kepada mitra Gojke. Meskipun demikian, pendapatan para mitra ojek online ini cenderung fluktuatif dan membuat perolehan kredit pembiayaan perumahan menjadi cukup menantang.
"Dibawah kepemimpinan Bapak Presiden Prabowo serta Bapak Menteri Maruarar Sirait, terdapat keputusan untuk mengurangi beberapa persyaratan calon penerima kredit perumahan bagi masyarakat," ungkapnya.
Karena ada fleksibilitas itu, Patrick menginginkan banyak mitra Gojek yang dapat memenuhi syarat tersebut serta sanggup memiliki tempat tinggal.
"Sebagai platform, kami bersedia berkolaborasi dengan BTN serta institusi lainnya agar kita dapat mengembangkan program yang mudah diakses oleh mitra pengemudi," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri PKP, Maruarar Sirait (Ara) menyatakan bahwa konsep tersebut bermula dari petunjuk Presiden Prabowo Subianto guna menciptakan perumahan bersubsidi yang lebih tertuju pada sasarannya. Karena alasan itu, timbul gagasan memberikan hunian bersubsidi kepada ojek online (ojol).
"Petunjuk dari Presiden Prabowo untukku sebagia Menteri tentang cara agar pembangunan perumahan atau hunian bersubsidi dapat ditujukan dengan tepat serta disalurkan ke warga yang memenuhi syarat. Syaratnya yaitu mereka termasuk dalam kelompok masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)," katanya saat menghadiri acara di Kantor Kementerian PKP, Jakarta, pada hari Selasa tanggal 8 April.
Ara menyebutkan bahwa pada tahun 2018 telah ada skema pendanaan untuk membeli rumah bagi mitra ojek online, yang dikembangkan oleh PT Bank Tabungan Negara (BTN) bekerjasama dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO).
Namun, menurut Ara, jumlah pembiayaan yang disalurkan masih sangat rendah. Oleh karena itu, pemerintah ikut serta dalam penyediaan hunian untuk para mitra ojek online tersebut.
"(Realisasi pada tahun 2028), angka tersebut memang terlihat rendah, namun saat ini pasti sudah jauh lebih siap dan ada banyak hal yang dapat kita lakukan untuk memulai perubahan positif. Seribu unit hunian untuk para pemotor, seribu unit lagi untuk mereka yang menggunakan kendaraan beroda empat," tegasnya.
Sayangnya, Ara belum dapat memberikan penjelasan lebih detail tentang lokasi tepat dari rumah bersubsidi yang akan diserahkan kepada mitra ojek online itu.
Komentar
Posting Komentar