KDM Bongkar Alasannya: Kabid Dishub Bogor Menangis, Tuduh Emen Sopir Angkot Sebagai Biang Keladi Masalah

- Video Kepala Bidang Lalulintas dan Transportasi Dinas Perhubungan Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih, yang sedang menangis menjadi perhatian publik.

Video itu diunggah di akun media sosial milik Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Sekarang alasannya mengapa Dadang Kosasih meneteskan air mata, pada akhirnya telah terungkap.

Ternyata, di postingan itu, Dedi Mulyadi atau biasa disebut KDM ini tidak memberikan penjelasan yang rinci mengenai tangisan Dadang Kosasih.

Hingga pada akhirnya warganet berspekulasi berlebihan dan menyambungkannya ke kontroversi pengelolaan dana kompensasi yang disusununtuk supir angkot di Puncayh Bogor.

Tangisan Dadang Kosasih itu bahkan dianggap sebagai air mata buaya.

Merespons terhadap tuduhan itu, Dadang Kosasih menyampaikan pernyataannya.

Dia menjelaskan ketika dipanggil oleh Kepolisian Daerah untuk bertemu di Bandung dengan supir angkot dari Puncak, Bogor, yang bernama Eman Hidayat atau biasa disebut Emen.

"Saya bertanya lebih lanjut, mengapa bapak itu menangis?" tanya KDM kepada Kabid Dishub Dadang, seperti yang dilansir dari kiriman miliknya pada hari Selasa (8/4/2025).

Dadang menyatakan bahwa dirinya sangat menghargai Gubernur Dedi Mulyadi.

Pada saat itu, menurut Dadang, dirinya merasa sangat stres ketika sedang bertugas untuk membantu mengatur arus lalu lintas selama liburan Idul Lebaran tahun 2025.

"Di bawah tekanan, siapa pun akan merasa lebih baik," kata Dadang menanggapi pertanyaan Dedi.

"Dengan demikian, perasaan itu sangat bernilai ketika mengungkapkan calon Gubernur," tambahnya.

Dadang merasa sungguh terhormat, apalagi anggota Dishub pun diajak untuk makan malam di Gedung Pakuan Kota Bandung.

Maka Pak Kabid meneteskan air mata karena begitu tersentuh hatinya, usahanya mendapat apresiasi dari Gubernur dan pada akhirnya ia menjadi terharu.

"Jadi diunggah saja sebagai tanda kekaguman terhadap pemimpin, itu lebih baik," kata KDM.

KDM juga menyatakan bahwa air mata Kabid Dishub Bogor ini disayangkan karena mendapat respons yang bervariasi dari para pengguna internet.

Apabila disebut netizen dan mereka mencurigai adanya potongan uang, ya mungkin itu akibat rasa sesal yang membuat mereka menangis, air mata buaya begitulah katanya si KDM.

KDM secara langsung mengidentifikasi supir angkutan umum Puncak Bogor bernama Emen, yang sedari awal duduk bersebelahan dengan Kabid Dishub Dadang.

"Kamu ini cuma bikin masalah," tegas KDM.

Dedi mengatakan bahwa masalah yang dihadapi Dadang Kosasih akibat bully-an bermula dari kesalahan ucapan seorang supir angkutan umum berinisial Emen ketika merespons suatu pertanyaan.

Saat menyerahkan pemotongan dana kompensasi untuk supir angkutan kota kepada seorang oknum dari KKSU, terdapat anggota Dinas Perhubungan yang hadir sebagai saksi.

Saat dipikir kembali, Emen mengaku bahwa sebetulnya Dishub yang melihat prosesi serah terima dana ganti rugi dari Gubernur kepada supir oplet secara simbolis, dan tidak pada waktu memberikan uang pengurangan gantinya.

"Saat ini sedang mengalami bully lho (Kepala Bidang Dishub), sayang sekali, karena kamu berbicara dengan tidak tepat," ujar Dedi sembari menunjuk Emen.

Emen juga mengakui kekeliruannya dan telah menyampaikan penjelasan saat pemeriksaan awal di Mapolres Bogor.

"Beginilah masalahnya, ini sangat sensitif karena masyarakat cenderung menuding petugas Dishub di lapangan terlibat dalam praktik suap dan gratifikasi," ujar Dedi.

Meskipun pinnya muncul di kabupaten yang berbeda atau di kota lain, nama baju Dinas Perhubungan telah menjadi identik dengan hal tersebut.

"Maka saat mendengar adanya diskon, iuran, sumbangan sukarela, atau apa pun itu, wow Dinas Perhubungan akan mengumpulkan uang dan menjadi bahan bullyan," jelas KDM.

Diketahui pula bahwa Emen dan Dadang bertemu karena Dedi Mulyadi di dalam sebuah ruangan mengenai perdebatan soal tuduhan penggelapan dana itu.

KDM juga berhasil mengetahui penerima sesungguhnya dari dana kompensasi yang diberikan kepada supir angkutan kota tersebut.

ternyata kasus itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan Dishub Kabupaten Bogor.

KDM juga menemukan akar masalahnya, yang sebenarnya hanyalah kesalahan dalam pengucapan.

"Oh ya memang Dadang yang benar nih (saudara)," kata KDM saat berbicara dengan Emen, seperti dilaporkan dalam postingan KDM, Selasa (8/4/2025).

Dedi bertanya ke mana dana kompensasi untuk supir angkutan kota itu dikirimkan.

Emen juga menyatakan bahwa dana itu ditransfer ke pihak yang bernama Nandar dari KKSU.

KDM juga menanyakan lagi apakah pengalihan dana itu telah dihadirkan pihak Dinas Perhubungan atau belum.

Enim justru mengiyakannya 'iya', tetapi ternyata Dishub yang menyaksikan proses pemberian bantuan kepada pengemudi oplet.

Bukan waktu bagi Emen untuk menyerahkannya ke pihak yang bernama Nandar itu.

"Tidak ada petugas Dinas Perhubungan yang menerima uang saat itu?" tanya KDM.

"Selalu ada waktu untuk memberikan sesuatu," kata Emen.

"Kalimat itu tidak benar. Apakah kamu memberi uang kepada Pak Nandar, sementara petugas Dinas Perhubungan hanya mengawasi?" tanya KDM kembali.

"Tidak ada, Pak," balas Emen kembali.

Maka petugas dari Dinas Perhubungan melihat hal tersebut saat pemberian dana bantuan oleh Gubernur kepada sang pengemudi.

"Petugas Dishub Provinsi serta Kabupaten juga menyaksikannya, hal ini baru terjadi," jelas KDM.

Dedi juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap situasi di mana Dishub Kabupaten Bogor menjadi sasaran cemoohan dari para netizen akibar kesalahan ucapan tersebut.

"Saat ini (Kabid Dishub) di-bully nih, sayangnya, karena kamu bicara keliru," ujar KDM.

"Siap pak," timpal Emen.

Emen menyatakan telah menjelaskan masalah tersebut kepada Polres Bogor.

Ia menyatakan telah menyelesaikan pemeriksaan BAP di kantor polisi dan bakal melanjutkannya lagi.

"Sudah dijelaskan Pak di Polres," ujar Emen kepada KDM.

Berita menarik dan terkini lainnya ada di Google News

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Zodiak Beruntung Tanggal 10 April 2025: Cinta Pisces yang Menggoda

Bolehkah Lakukan Puasa Syawal Sebelum Lunasi Utang Ramadan? Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

5 Destinasi Tersembunyi di Cianjur yang Patut Dikunjungi: Dari Pantai Jayanti hingga Curug Cikondang