Injil dan Mazmur untuk Persiapan Paskah: Jumat ke-5, 10 April 2025

, MAUMERE - Ayo kita perhatikan Injil Katolik Prapaska Hari Jumat ke-5 pada tanggal 10 April 2025.

Injil untuk Persiapan Paskah Katolik Hari Ini mencakup mazmur tanggapan yang lengkap beserta bacaan harian dan refleksi Katolik.

Kamis tanggal 10 April tahun 2025 adalah hari Kamis minggu kelima sebelum Paska, peringatan Santo Vinsensius dari Lerins, Imam dan Pendeta Biara, serta Yehezkiel sang Nabi, yang dilambangkan dengan warna liturgi ungu.

Berikut adalah bacaaan liturgi Katolik untuk hari Kamis, tanggal 10 April 2025: Mohon dicatat bahwa saya tidak dapat memberikan isi dari teks liturgi karena masalah hak cipta dan privasi gereja. Namun biasanya dalam sebuah buku atau dokumen layanan liturgi akan dijelaskan secara rinci seperti yang Anda minta. Silakan merujuk ke sumber resmi liturgi Katolik untuk informasinya.

Bacaan Pertama Kejadian 17:3-9

Anda akan menjadi bapa dari suatu jumlah besar umat manusia.

Saat itu, setelah Allah menyatahkan kemuliaan-Nya, Abram sujud di hadapan-Nya. Lalu Tuhan berkata kepada dia, "Inilah kesepakatan-Ku yang kuterbitkan untukmu: Kamulah nenek moyang dari banyak umat. Oleh karena itu nama kamu tidak lagi adalah Abram, tetapi Abraham, sebab Aku menjadikanmu sebagai ayah bagimu bagi banyak bangsa."

Saya akan menjadikan kamu memiliki anak cucu yang sangat banyak; saya akan menjadikanmu sebagai beberapa negara, dan darimu akan lahir para penguasa. Saya akan menetapkan suatu perjanjian di antara saya dan kamu beserta keturunanmu secara turun temurun menjadi sebuah perjanjian abadi, sehingga aku menjadi Tuhanku dan Tuhan bagi keturunanmu.

Kepadamu serta keturunanmu nanti, Kupersembahkan negeri ini yang sekarang kamu tinggali sebagai pendatang; seluruh wilayah Kanaan itu akan Ku berikan ke tanganmu secara kekal; dan Aku akan menjadi Tuhan baginya."

Sedang berfirman Allah kepada Abraham, "Engkau harus menunaikan perjanjianku, kamu beserta keturunanmu dari generasi ke generasi."

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 105:4-5.6-7.8-9

Rujukan selama-lamanya, Tuhan mengingat janji-Nya.

1. Carilah Allah dan kuasa-Nya, teruslah mencari wajah-Nya! Ingatlah akan tindakan-tindakan mulia yang telah Dia laksanakan, mukjizat-mukjizat serta hukum-hukum yang Telah Diwartakan-Nya.

2. Hai keturunan Abraham, hamba-Nya, hai anak-anak Yakub, pilihan-Nya. Dia adalah Tuhan, Allah kami, yang mengatur segalanya di seluruh dunia ini.

3. Selalu Dia mengingat janji-Nya, perintahan yang ditetapkan-Nya untuk ribuan generasi; tentang perjanjian yang disepakati-NYA dengan Abraham dan sumpah-NYa kepada Ishak.

Pengenalan Ayat Mazmur 95:8a-b

Terpujilah Kristus Sang Raja yang Mulia dan Kekal.

Jangan bersikap keras pada diri sendiri, namun lebih baik mendengar perkataan Tuhan.

Bacaan Injil Yohanes 8:51-59

Siapapun yang mentaati perkataan-Ku, dia tidak akan mati selama-lamanya.

Suatu kali Yesus berbicara dengan para ahli Taurat dan orang-orangs Yahudi, beliau berkata, "Sejujurnya, siapapun yang mentaati perkataanku, dia tidak akan merasakan kematian seumur hidupnya."

Orang-orang Yahudi berucap pada Yesus, "Saat ini kami paham, bahwa engkau dihantui roh jahat. Karena Abraham sudah meninggal serta para nabi pun begitu, tetapi engkau menyebutkan: Siapa yang mentaati perkataanku, dia tak akan merasakan kematian sepanjang masa."

Apakah Engkau lebih agung dari ayah kita, Abraham, yang sudah meninggal? Para nabi juga telah tiada! Dengan siapakah Engkau menandingkan diriMu?" Jesus menjawab, "Jika Kupersembahkan diriku sendiri, maka penghormatan itu tak berarti apa-apa! Bapkuku lah yang menyemban kan keagunganKu."

Tentang Dia, kau berujar: Dialah Tuhan kita, meski sebenarnya engkau tak mengetahuinya. Sementara aku memahaminya dengan jelas. Jika aku menyebutkan bahwa diriku tidak mengenali-Nya, tentu saja itu bohong belaka; hal yang serupa juga terjadi pada dirimu.

Namun, aku mengenal Dia dan taat terhadap perkataan-Nya. Ayahmu, Abraham, bergembira untuk dapat menyaksikan hari-Ku; Ia telah menyaksikannya dan berbahagia." Mendengar hal ini, orang-orang Farisi berkata kepada Yesus, "Kaulah yang belum mencapai usia lima puluh tahun bisa sudah pernah bertemu dengan Abraham?"

Yesus berbicara kepada mereka dengan mengatakan, "Saya katakan pada kalian semua bahwa sebenarnya saya sudah ada sebelum Abraham dilahirkan." Mendengar itu, mereka mencoba memukul Yesus menggunakan batu-batu, namun Yesus lenyap tanpa jejak dari tempat Bait Suci tersebut.

Demikianlah Injil Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Renungan katolik

Ayah, Ibu, dan Saudara-Saudariku yang tersayang dalam Yesus Kristus.

Pada Perikop Injil Yohanes 8:51-59 yang kita baca hari ini, Yesus berbicara dengan para ahli Taurat dan Farisi, menyampaikan pesan bahwa "Sungguh aku berkata kepadamu: Siapakah pun yang mentaati perkataanku akan terbebas dari kematian untuk selama-lamanya."

Ketidaksesuaian dalam bahasa dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik. Diperlukan penyesuaian berkelanjutan agar kita saling memahami. Hal ini pun berlaku untuk hubungan dengan Tuhan.

Kita harus terus berusaha berserasi dengan Tuhan, manusia lainnya, serta semua makhluk-Nya agar dapat memahami satu sama lain dan tumbuh bersama. Apabila keseimbangan ini berhasil dicapai, maka simfoni kehidupan akan mampu memberikan harmoni yang enak dinikmati oleh kelima indra kita.

Yesus adalah Tuhan yang menyingkapkan diri-Nya sebagai manusia, artinya Dia sudah ada jauh sebelum penciptaan manusia dimulai. Pernyataan orang-orang Yahudi tentang fakta bahwa Yesus belum mencapai usia lima puluh tahun dan pertanyaan apakah Dia pernah bertemu dengan Abraham, sesungguhnya mencerminkan batas pemahaman atau kekurangan imannya terhadap realitas bahwa Yesus adalah Tuhan yang menyatu dalam wujud manusia, yaitu Juruselamat dunia yang selama ini mereka harapkan kedatangannya.

Dialog antara umat Yahudi dan Yesus ini sepertinya sangat baik sebagai bahan introspeksi mengenai ketinggian iman kita, baik dari aspek pengetahuan maupun pemahamannya.

Faktanya, orang cenderung lebih memperhatikan kesalahan orang lain bahkan saat mereka sedang berbuat baik. Kebiasaan mayoritas masyarakat ini membuatnya lebih mudah untuk mengenali kekurangan, meskipun hal tersebut kurang bermanfaat apabila yang dilakukan hanyalah mencaci dan menentang orang lain karena keburukan mereka.

Apabila kita memandangnya dari sudut pandang yang optimis, bisa dibilang kita sedang membina mereka, walaupun hal ini membuat mereka perlu berusaha keras. Orang-orang Yahudi mengecam Yesus lantaran Ia menyebut diri-Nya Anak Allah dan setara dengan Tuhan.

Orang Yahudi yang tak paham menjelek-jelekkannya lantaran kurang memahami Tuhan. Sikap negatif semata-mata berdasarkan kepentingan diri sendiri telah membawa mereka menjauhi bantuan dari Allah. Keterbatasan pengetahuan serta kesalahpahaman tentang rahasia kemanusiaan Kristus, membuat para Yahudi tersebut bertopeng konklusi bahwa Yesus terseret oleh roh jahat. Lebih dari sekedar perkataan, mereka bahkan meraih batu untuk dilempar kepada-Nya.

Seringkali kita menyalahkan Tuhan dan ingin merusaknya karena hal-hal yang tak kita pahami atau ketahui, berdasarkan dugaan semata. Kita menolak pengakuan akan batas kemampuan diri sendiri dan memilih untuk tertutup.

Artinya, kemungkinan besar kami lah yang kurang pintar, bukan dia. Tingkah laku kami yang terlampau ceroboh bisa membawa dampak buruk pada orang lain maupun diri sendiri sementara itu tetap merasa tidak bersalah.

Doa Penutup

Ya Allah Yang Maha Pengasih, datanglah ke tengah-tengah umatMu yang memohon kepada-Nya. Lindungi diri kami yang mengharapkan rahmatMu. Biarkan hati dan pikiran kami terbebas dari bercak dosa, senantiasa berpegang teguh pada jalan kebaikan, serta layak untuk menerima janji-Mu di kemudian hari.

Melalui perantaraan Yesus Kristus, Anak-Mu, Tuhan kita, yang senantiasa hidup dan bekerja melalui Roh Kudus-Nya beserta Engkau selamanya. Amin. (sumber: thekatolic.com/kgg)

Berita Lainnya di Google News

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Zodiak Beruntung Tanggal 10 April 2025: Cinta Pisces yang Menggoda

Bolehkah Lakukan Puasa Syawal Sebelum Lunasi Utang Ramadan? Begini Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

5 Destinasi Tersembunyi di Cianjur yang Patut Dikunjungi: Dari Pantai Jayanti hingga Curug Cikondang