IHSG Melonjak 5,07% pada 10 April 2025, Bursa Asia Kembali Naik: Investor Bernapas Lega
PIKIRAN RAKYAT - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) melonjak drastis pada hari Kamis, tanggal 10 April 2025. Pada pembukaan pasar, IHSG naik sebesar 302,62 poin atau 5,07% mencapai angka 6.270,61.
Peningkatan tersebut merupakan salah satu lonjakan tertinggi sepanjang tahun, menggambarkan suasana hati di pasaran yang sungguh optimis tentang perubahan geopolitik dunia, terutama keputusan perdagangan AS.
Di samping IHSG, indeks LQ45 yang menggambarkan performa dari 45 saham terpilih pun meningkat dengan signifikan. Indeks ini dimulai hari itu naik sebesar 44,78 poin atau 6,69 persen hingga level 714,15, hal ini mencerminkan keyakinan kuat para investor pada perusahaan-perusahaan berskala besar dan memiliki volume perdagangan tinggi.
Penyebab Rebound: Peningkatan Tarif oleh Trump
Peningkatan tersebut terjadi sesudah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan penangguhan penerapan bea masuk sebanyak 90 hari bagi beberapa negara. Walaupun hal itu bukan untuk China, keputusan ini dianggap sebagai tindakan yang dapat mendinginkan tensi perdagangan dunia.
"IHSG besok memiliki potensi untuk pulih seiring dengan gerakannya dari bursa AS akibat penurunan ketegangan perdagangan pasca Presiden Trump menahan penerapan tarif selama 90 hari, kecuali bagi China," ungkap Kepala Riset Ritail BNI Sekuritas, Fanny Suherman di Jakarta, pada hari Kamis, tanggal 10 April 2025.
Trump tentunya telah memberikan sedikit pengurangan beban kepada beberapa negara dengan pengecualian tertentu, meskipun dia masih menerapkan tarif impor sebanyak 10 persen pada mayoritas barang yang diimpor ke Amerika Serikat. Sedangkan untuk Cina, malah tarifnya ditambah hingga mencapai angka 125 persen.
Hal ini merupakan tanggapan terhadap keputusan China menerapkan tarif impor sebesar 84% pada produk-produk dari Amerika Serikat yang berlaku mulai tanggal 10 April 2025.
Bursa Saham di Amerika Serikat dan Asia Turut Menguat
Tindakan Amerika Serikat tersebut memicu efek bergulir di beberapa pasar dunia. Pada hari Rabu, tanggal 9 April 2025, Wall Street menunjukkan pemulihan yang signifikan. Indeks S&P 500 bertambah sebesar 9,5%, sedangkan Dow Jones merangkak naik hingga 7,69%. Di sisi lain, Nasdaq meraut 12,16% lebih tinggi, serta Russell 2000 juga ikut menguat dengan kenaikan mencapai 8,66%.
Sektornya teknologi menjadi pemuncak rally dengan pertambahan nilai hingga 14,15%, sedangkan sektor utility meningkat sebesar 3,91%. Saham Nvidia mengalami kenaikan signifikan sebanyak 18,7% dan saham Apple juga ikut melesat sejauh 15,3%.
Pengaruhnya pun sampai ke benua Asia. Di bawah ini adalah perpindahan indeks saham utama di wilayah tersebut:
- Nikkei (Jepang): Meningkat 2.630,18 poin atau 4,46% menjadi 34.344,21
- Kuala Lumpur (Malaysia): Meningkat sebesar 62,41 poin atau 4,46% menjadi 1.463,00
- Shanghai (China): Meningkat 47,38 poin atau 1,49% menjadi 3.234,19
- Strait Times (Singapura) mengalami penurunan sebesar 203,86 poin atau berkurang 6,01% menjadi 3.597,55.
Kenaikan tersebut umumnya juga ikut mendorong peningkatan nilai tukar rupiah sebab aliran dana asing lebih condong untuk kembali ke pasar di negara-negara sedang berkembangkan saat suasana hati global menjadi lebih positif. Kini para investor akan fokus pada langkah-langkah kebijakan selanjutnya yang akan diambil oleh Washington dan Beijing bersamaan dengan peluncuran data-data ekonomi mendatang.
Meski tekanan global agak menurun, pasar dalam negeri mulai menguat. Akan tetapi, pemain di pasarpun harus tetap waspada terhadap kemungkinan ketidakstabilan yang dapat timbul lagi bila perselisihan perdagangan kembali panas, terutama kalau penangguhan tariff Amerika Serikat hanya bersifat sementara. ***
Komentar
Posting Komentar