Emas Melonjak Setelah Trump Umumkan Penangguhan Pajak Impor 90 Hari
, JAKARTA — Harga emas dunia naik tajam usai Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan penangguhan sementara tarif impor AS sebanyak 30 hari serta meningkatkan beban pajak impor dari Cina.
Dilansir Bloomberg , harga emas terus naik, mencatat lonjakan intraday Terbesar dalam lima tahun terkini. Harga emas spot melonjak sekitar 3,8% sampai ke titik US$3.095,13 setiap ons pada hari Rabu (9/4/2025).
Logam mulia emas yang dipakai untuk tujuan investasi safe haven Selama periode ketidakstabilan politik dan finansial, harga emas meningkat menjadi lebih dari US$400 sejak tahun 2025 hingga mencapai puncak baru yaitu US$3.167,57 per troy ounce pada tanggal 3 April 2025. Kenaikan ini dipicu oleh minat tinggi terhadap aset safe haven serta pembelian aktif oleh institusi moneter pusat.
Meski demikian, harga emas sempat anjlok akibat serangkaian penjualan global dalam beberapa hari belakangan ini disertai upaya reformasi perdagangan oleh Trump. Walaupun logam mulia biasanya menjadi pelindung konvensional, kondisi pasar yang sangat tidak stabil bisa membuat investor menjual aset tersebut untuk meng-cover kerugian mereka di area lainnya.
Saat ini, harga emas mulai bergerak lagi setelahPresiden AS melakukan sesuatu. Donald Trump menggagalkan implementasi kebijakan tariff pengembalian bea masuk timber reciprocal tariffs) Selama periode 90 hari berdasarkan respon terhadap sejumlah besar negara yang mendekati pihaknya. Trump pun meningkatkan tarif impornya dari produk China hingga 125 persen.
Di pasar keuangan dunia setelah itu terdapat aliran keluar dari surat utang pemerintah AS dengan jangka waktu yang lebih lama.
"Logam mulia emas kini menjadi tempat berlindung yang handal akibat ketakutan akan masalah fiskal Amerika Serikat semakin memburuk," ujar Kepala Strategi Komoditi di Saxo Bank AS, Ole Hansen, sebagaimana dikutip dari sumber tersebut. Bloomberg pada Kamis (10/4/2025).
Sebaliknya, The Fed menyatakan bahwa perekonomian AS terancam oleh risiko inflasi meningkat selain dari pada laju pertumbuhan yang melambat.
Berdasarkan CME Fedwatch Tool, trader setelah itu mengestimasi probabilitas pengurangan tingkat suku bunga The Fed seukuran 72% di bulan Juni tahun 2025.
Logam mulia emas batangan tanpa memberikan pengembalian biasanya berkembang pesat di kondisi tingkat suku bunga rendah. Saat ini, investor sedang memantau data indeks harga konsumen Amerika Serikat yang segera dirilis untuk mencari petunjuk tambahan.
Pada akhirnya, emas tetap dipandang sebagai perlindungan terhadap ketidakstabilan ekonomi. Situasi seperti adanya bea masuk yang signifikan, serta harapan akan inflasi yang semakin naik, mengakibatkan peningkatan dalam yield obligasi, sebagaimana dikatakan oleh Bart Melek, Kepala Strategi Komoditi di TD Securities, menurut laporan tersebut. Reuters.
Komentar
Posting Komentar