3 Wilayah di Gorontalo Setuju Putuskan Hubungan dengan Bank SulutGo, Tunda Investasi, dan Pindah Dana Daerah

, Gorontalo – Beberapa pemerintah lokal di Gorontalo mengambil keputusan kuat untuk menarik semua dana mereka dari Bank SulutGo (BSG).

Keputusan tersebut mengikuti hilangnya representasi Gorontalo di dalam struktur Dewan Komisaris setelah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tahun 2025.

Bupati Gorontalo, Sofyan Puhi, menjelaskan bahwa tindakan itu merupakan bentuk penolakan terhadap putusan rapat umum pemegang saham (RUPS) yang dinilai belum mempertimbangkan hak para pemilik saham dari Gorontalo.

"Ini artinya adalah hilangnya posisi orang Gorontalo sebagai komisioner," jelas Sofyan kepada , pada hari Rabu (9/4/2025).

Sofyan menyebutkan bahwa hasil rapat umum pemegang saham itu ditentukan tanpa transparansi dan tak memungkinkan pihak Gorontalo untuk mendaftarkan usulan kandidat anggota dewan komisarisnya.

Menurutnya, belum ada perencanaan untuk membahas nama dari Gorontalo. Namun, pemimpin rapat - Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus - secara spontan mengajukan beberapa nama baru tanpa memberikan kesempatan diskusi.

Sebagai akibatnya, wakil-wakil dari Gorontalo memilih untuk meninggalkan ruangan sebelum pertemuan berakhir.

"Saat ini kita masih belum mencapai tahap tersebut (pengajuan). Namun, secara tidak terduga, beberapa nama telah muncul. Kami berusaha untuk meminta pendapat, tetapi hal itu ditolak," jelasnya dengan tegas.

Tidak hanya Pemerintah Kabupaten Gorontalo, seperti dijelaskan oleh Sofyan, tetapi juga Pemkab Boalemo dan Pemerintahan Kota Gorontalo telah mengungkapkan keputusan serupa untuk menarik semua dana mereka dari BSG, termasuk kontribusi modalnya.

"Saat kami tak dipertimbangkan, maka kami sepakati untuk menarik kembali investasi yang ada," katanya.

Sofyan menyebut bahwa tim sedang menantikan respons resmi dari Pemerintah Kabupaten Bone Bolango, Pemerintah Kabupaten Pohuwato, dan juga Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail.

Tetapi dia mengonfirmasi bahwa tiga wilayah sudah menegaskan komitmennya secarabersama-sama.

"Tetapi pada dasarnya ketiganya telah sepakat," ujar Sofyan.

Mereka akan mengatur langkah-langkah Administratif terkait pengambilan dana tersebut, meliputi pendistribusian kas daerah yang saat ini disimpan di Bank SulutGo.

Sikap Tegas Pemkot Gorontalo

Walikota Gorontalo, Adhan Dambea, mengatakan bahwa penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang dilakukan secara tertutup di kantor pusat BSG, Manado, pada 9 April 2025, sama sekali tidak memberikan kesempatan bagi pihak Gorontalo untuk melakukan lobby.

"Implementasi Rapat Umum Pemegang Saham hari ini benar-benar kami harapkan adanya wakil dari Gorontalo. Meskipun setelah makan siang sebetulnya direncanakan pembuatan lobbi, namun sayangnya tidak ditemukan representatif dari Gorontalo," jelas Adhan dengan tegas.

Menurut dia, di antara empat calon komisaris baru yang telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham, tak ada satupun berasal dari Gorontalo. Dia bahkan mengatakan bahwa beberapa di antaranya adalah orang-orang terdekat dengan elit dari Sulawesi Utara.

"Keempat penggantian tersebut merupakan anggota tim sukses dari Gubernur Sulawesi Utara, termasuk seorang bekas bupati dan ada juga yang berkeluarga dengan Kapolda. Maka tak ada kesempatan lagi bagi Gorontalo. Ini seperti sebuah penistaan terhadap warga Gorontalo," tambah Adhan.

Untuk mengambil langkah yang tegas, Adhan menyatakan niatnya untuk memindahkan semua dana milik Pemerintah Kota Gorontalo di Bank SulutGo, termasuk anggaran penggajian Aparatur Sipil Negara (ASN).

"Tentang upah, itu merupakan tanggung jawab teknikal mereka, bukan milik kita. Namun, pasti semua dana tersebut akan dipindahkan oleh kita, termasuk TPP. Keputusan ini didasarkan pada alasan rasional dan fakta bahwa tak ada insentif untuk Gorontalo," demikian katanya.

Langkah tersebut nantinya juga akan dibicarakan dengan Kementerian Keuangan guna memverifikasi aspek hukum terkait perpindahan dana yang melibatkan transfer dari pemerintah pusat kepada daerah. (*)